
Eliezer's Justice

Eliezer's Justice
Oleh: Mawardi Tombang
Masih belum kadaluarsa kita bicarakan vonis Eliezer dalam perspektif sosial. Kita beri nama Eliezers Justice.
Kasus Sambo ini menyita perhatian banyak pihak baik dalam dan luar negeri. Baik masyarakat biasa hingga petinggi negara dan komunitas-komunitas tertentu. Ada beberapa sudut pandang yang jadi perhatian publik. Salah satu sudut yang menarik kita bicarakan adalah bagaimana peran vital seorang Richard Eliezer dalam kasus ini. Sebuah peran yang memberi harapan bagi penegakan hukum yang adil di saat ini. Di saat distrust public terhadap penegakan hukum yang adil dan hopingfull.
Eliezer dalam kasus ini berperan sebagai masyarakat bawah dengan penuh tekanan. Abdi negara rendahan yang berharap ada sebuah harapan perubahan atas karir dan sebuah ketulusan pengabdian.
Eliezer seolah seperti Daud yang melawan Goliath. Goliath dengan badan yang kekar, bak raksasa yang semua orang takut terhadapnya. Sementara Daud hanyalah orang biasa yang lemah. Itulah Sambo dengan jejaringnya, yang terepresentasi sebagai Goliath dalam kasus besar ini.
Eliezer memutus mata rantai rapi atas sebuah skenario besar yang dirancang oleh Sambo cs. Eliezer mengacaukan permainan seorang sutradara yang selama ini rapi menyusun sebuah jalan cerita. Semua itu karena Eliezer sadar atas peran vitalnya dan dapat meluruskan kembali sistem penegakan hukum di Indonesia - Disamping juga berpeluang meringankan hukumannya.
Eliezer mengambil peran Justice Collaborator. Sebuah peran dengan resiko yang besar.
Gayung bersambut, Eliezer yang berani direspon positif oleh publik yang sudah lama merindukan sebuah keadilan yang substantif. Dukungan publik mengalir deras. Hakim dan jaksa membacanya dengan bijak. Alhasil, happy ending.
Kasus ini memberi harapan kepada kita bersama bahwa keadilan substantif itu masih tegak. Jika itu dijalankan dengan benar dan ada perhatian publik yang besar.
Publik meyakini, peran Eliezer dapat menjadi titik awal keinginan masyarakat kecil sebagai justice collaborator. Selama ini publik masih meragukan perlindungan kepada seorang JC. Baik dari kepastian hukum dan sosial. Banyak kasus yang kita lihat, salah satu pelaku dapat menjadid JC, tapi urung mereka ambil karena keraguan atas penegakan hukum yang tepat.
Umumnya mereka adalah 'orang bawah'.
Kasus Eliezer ini memberi harapan ke depannya atas keberanian 'orang bawah' ini untuk mengungkap sesuatu. Ada keadilan yang hadir kepada mereka yang punya niat baik mengungkap sebuah kejahatan yang tersusun rapi.
Selama ini 'orang bawah' tidak berani karena mereka selalu jadi korban atas sebuah skenario. Alih-alih jadi JC, malahan nasib apes yang di dapat. Akhirnya mereka diam, mendiamkan sebuah kejahatan yang berpotensi terulang kembali. Bukan tidak mungkin selama ini yang terjadi.
Tentu ada titik lemah pihak yang mengambil peran JC ini. JC jadi pintu mereka yang ingin keluar dari jerat hukum. Ibaratnya ingin menyelamatkan diri sendiri. Aparat harus cermat. Jangan sampai dalang yang selamat.
Dukungan publik bukan ke Eliezer saja saat ini. Namun juga kepada proses hukum di negara ini yang makin dipercaya. Distrust publik makin mereduksi. Ada besar harapan publik terhadap penegakan hukum yang berkeadilan.
Kisah Eliezer ini akan menjadi kisah heroik bagi penegak hukum ke depannya. Akan jadi buah bibir. Dan kita sebut kisah ini dengan nama Eliezer Justice.